Senin, 27 Agustus 2012

Rahasia Angka 19


Bismillahirrahmaanirrahiim,  Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Kali ini saya ingin berbagi tentang apa yang saya baca dari buku berjudul “Membumikan” Al-Quran karya Dr. M. Quraish Shihab. Di dalam buku tersebut terbagi menjadi beberapa bab, namun yang saya ingin bagi adalah di bab mengenai keontetikan Al-Qur’an.


* - - -* - - - * - - - * - - - * - - - * - - -  *

Al-Qur’anul karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat, salah satunya adalah bahwa Al-Qur’an ini adalah kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Dalam Al-Qur’an itu sendiri terdapat ayat-ayat yang menerangkan keotentikannya. Untuk orang beriman, akan mengatakan, “Ya kami percaya itu otentik karena Allah berfirman demikian.” Namun adakah bukti-bukti lain?

‘Abdul-Halim Mahmud, mantan syaikh Al-Azhar mengatakan, “Para orientalis yang dari saat ke saat berusaha menunjukkan kelemahan Al-Qur’an, tidak mendapatkan celah untuk meragukan keotentikannya.”

Huruf-huruf hija’iyah yang terdapat pada awal beberapa surah dalam Al-Qur’an menjadi buktinya, semuanya habis dibagi 19. Misal huruf qaf yang mengawali surah ke 50, ditemukan sebanyak 57 kali atau 3x19. Huruf kafha’, ya’, ‘aynshad, dalam surah Maryam, ditemukan sebanyak 798 kali atau 42x19. Huruf nun yang memulai surah Al-Qalam ditemukan 133 atau 7x19. Huruf ya’ dan sin pada surah Yasin ditemukan sebanyak 285 atau 15x19. Huruf tha’ dan ha’ pada surah Thaha masing-masing berulang sebanyak 342 kali yaitu 18x19. Huruf ha’ dan mim yang terdapat pada keseluruhan surah yang dimulai dengan ha mim kesemuanya ditemukan 2166 kali atau 114x19. Subhanallah!

Bilangan-bilangan ini ditemukan oleh Rasyad Khalifah, dijadikan sebagai bukti keotentikan Al-Qur’an. Karena andaikata ada ayat yang berkurang atau berlebih atau diganti atau diubah maka akan pasti perkalian-perkalian tersebut akan menjadi kacau.

 Angka 19 tersebut, yang merupakan perkalian dari jumlah-jumlah yang disebut itu, diambil dari pernyataan Al-Quran dalam surah Al-Muddatstsir ayat 30 yang turun dalam konteks ancaman terhadap orang yang meragukan Al-Qur’an.

Rasyad Khalifah sempat mendapatkan kesulitan ketika menemukan bahwa semua kata yang menghimpun kata bismillahirrahmaanirrahiim, kesemuanya habis terbagi 19, kecuali Al-Rahim yaitu 115 kaliDi sini beliau menemui kejanggalan, yang konon mengantarnya kepada kecurigaan kemungkinan adanya 1 ayat yang ada menggunakan kata Al-Rahim namun hakikatnya bukan Al-Qur’an. Ketika itu pandangannya tertuju pada surah At-Tawbah ayat 128. Namun sebenarnya kejanggalan itu akan lenyap seandainya beliau menyadari pada ayat tersebut kata Al-Rahim bukan menunjuk kepada sifat Tuhan, tetapi mengacu kepada sifat Nabi Muhammad saw. Sehingga ide tentang angka 19 nya itu dapat saja benar karena kata Al-Rahim yang menunjuk pada sifat Allah adalah 114 atau merupakan 6x19.

Subhanalallah, walhamdulillah, wa laa ilaa ha illallah, huwallahu akbar. Itulah bukti keagungan Allah, andai saja Al-Qur’an ini buatan Nabi Muhammad saw, maka nyaris mustahil akan ada keteraturan seperti ini karena ayat Al-Qur’an ada juga yang diturunkan secara spontan, misal ayat yang turun spontan untuk menjawab orang-orang kafir. Andai saja Rasulullah saw menghitung untuk menggenapkan supaya perfect perkalian 19, maka tidak mungkin untuk menjawab spontan. Kalau kita sih pasti pulang dulu ke rumah lalu menghitung-hitungnya seharian agar tepat, namun inilah bagian dari kesempurnaan Al-Qur’an.

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan sungguh Kami benar-benar menjaganya” (QS 15:9)

            Mohon maaf apabila ada kesalahan, bagi yang ingin melihat detailnya tentang materi ini bisa membaca di buku yang telah disebutkan di awal artikel ini.

Tak lupa kami ucapkan…
Selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin..
EID MUBARAK!!!





Wah subhanallah kebetulan (dengan izin Allah) nomor Samir Nasri 19 juga dan artikel ini bertepatan dengan suasana Idul Fitri..


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...