Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ya, ya, sedikit ngaret, tapi tetep semangat ya bacanya... : D, kali ini sedikit artikel yang diambil dari e-book itsar 1429 H, cekidot...
Cinta itu indah. Karena ia bekerja dalam ruang kehidupan yang luas. Dan inti
pekerjaannya adalah memberi. Memberi apa saja yang diperlukan oleh orang-orang
yang kita cintai untuk tumbuh menjadi lebih baik dan berbahagia karenanya.
Para pencinta sejati hanya mengenal satu pekerjaan besar dalam hidup mereka :
memberi. Terus menerus memberi. Dan selamanya begitu. Menerima? Mungkin, atau
bisa juga jadi pasti! Tapi itu efek. Hanya efek. Efek dari apa yang mereka
berikan. Seperti cermin kebajikan yang memantulkan kebajikan yang sama. Sebab,
adalah hakikat di alam kebajikan bahwa setiap satu kebajikan yang kita lakukan
selalu mengajak saudara-saudara kebajikan yang lain untuk dilakukan juga.
Itu juga yang membedakan para pecinta sejati dengan para pencinta palsu. Kalau
kamu mencinta seseorang dengan tulus, ukuran ketulusan dan kesejatian cintamu
adalah apa yang kamu berikan padanya untuk membuat kehidupannya menjadi lebih
baik. Maka kamu adalah air. Maka kamu adalah matahari. la tumbuh dan berkembang
dari siraman airmu. la besar dan berbuah dari sinar cahayamu.
Para pencinta sejati tidak suka berjanji. Tapi begitu mereka memutuskan
mencinta seseorang, mereka segera membuat rencana memberi. Setelah itu mereka
bekerja dalam diam dan sunyi untuk mewujudkan rencana-rencana mereka. Setiap
satu rencana memberi terealisasi, setiap itu satu bibit cinta muncul bersemi
dalam hati orang yang dicintai. Janji menerbitkan harapan. Tapi pemberian
melahirkan kepercayaan.
Bukan hanya itu. Rencana memberi yang terus terealisasi menciptakan
ketergantungan. Seperti, pohon tergantung dari siraman air dan cahaya matahari.
Itu ketergantungan produktif. Ketergantungan yang menghidupkan. Di garis
hakikat ini, cinta adalah cerita tentang seni menghidupkan hidup. Mereka
menciptakan kehidupan bagi orang-orang hidup. Karena itu kehidupan yang mereka
bangun seringkali tidak disadari oleh orang-orang yang menikmatinya. Tapi
begitu sang pemberi pergi, mereka segera merasakan kehilangan yang menyayat
hati. Tiba-tiba ada ruang besar yang kosong tak berpenghuni. Tiba-tiba ada
kehidupan yang hilang tak berpenghuni. Tiba-tiba ada kehidupan yang hilang.
Barangkali suatu saat kamu tergoda untuk menguji dirimu sendiri. Apakah kamu
seorang pencinta sejati atau pencinta palsu. Caranya sederhana. Simak dulu
pesan Umar bin Khattab ini: hanya ada satu dari dua perasaan yang mungkin
dirasakan oleh setiap orang pada saat pasangan hidupnya wafat : merasa bebas
dari beban hidup atau merasa kehilangan tempat bergantung.
Sekarang bertanyalah pada pasangan hidup Anda tanpa dia ketahui. Jika aku mati
sekarang, apakah kamu akan merasa bebas dari sebuah beban atau akan merasa kehilangan
tempat bergantung? Kalau dia merasa kehilangan, maka dilangit hatinya akan ada
mendung pekat yang mungkin menurunkan hujan air mata yang amat deras. Jika
tidak, mungkin senyumnya merekah sambil berharap bahwa kepergianmu akan
memberinya kesempatan baru untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
Oleh : Ust. Anis Matta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar