Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Eh, udah masuk bulan Februari
nih. Bentar lagi tanggal 14 Februari. Biasanya di tanggal segitu jalanan dan
pertokoan dihiasi warna pink dan coklat.
Udah mulai bisa menebak tema kita
minggu ini?
Ya. Valentine’s day. Yang jadi
fokus banyak remaja saat memasuki bulan Februari ini. Khususnya yang sedang
menjalin hubungan.
Mungkin kita sudah sering
mendengar banyak pertentangan mengenai hari valentine ini. Karena memang tidak
ada yang namanya hari valentine dalam Islam. Terlebih lagi jaman sekarang
valentine tidak lagi hanya sekedar pemberian coklat pada orang yang disayangi.
Tapi kini sudah ditambah dengan sesuatu
yang lebih hina. Ngerti kan maksudnya? #istighfar
Kalau kita bicara tentang
valentine’s day saja, sudah banyak kan pembahasannya. Apa bahayanya, kenapa
kita (sebagai muslim) tidak boleh ikut merayakan, dan sebagainya. Semua itu
sudah banyak pebahasannya dan mungkin akan membosankan kalau itu dibahas juga
di sini.
Jadi artikel kali ini tentang apa
dong?
Nah kalau teman-teman perhatikan
ya, sejak tahun 2012 kemarin ada yang berbeda dengan tanggal 14 Februari. Marak
sekali slogan-slogan baru demi melawan yang namanya hari valentine. Pada tau
gak?
“14 Februari, Hari Menutup Aurat Internasional”
Wah? Kok ada hari kayak gitu?
Emangnya menutup aurat cuma ditanggal 14 Februari aja? Hm, daripada
bertanya-tanya mending terusin bacanya. Hehe.
Waktu saya pertama kali mendengar
adanya hari menutup aurat tersebut, hal pertama yang terlintas di kepala saya
adalah “Lah? Emang nutup aurat cuma satu hari aja ya? Kan harusnya tiap hari.
Kok sampai di-khususkan gitu?” tapi setelah saya telaah, saya dapat jawabannya.
Alhamdulillah.
Gerakan hari menutup aurat ini
dibuat sengaja untuk “melawan” hari valentine. Dibandingkan menebar-nebarkan
kasih sayang pada yang bukan mahram, (untuk perempuan) lebih baik kan memulai memantapkan
diri untuk berhijab.
Bukan berarti berhijab itu hanya
di satu hari saja. Tapi tidak ada salahnya kan, di saat orang lain menggembar-gemborkan
hal-hal yang tidak manfaat seperti menebar kasih sayang kepada yang belum tentu
mahramnya, kita justru fokus untuk memulai memantapkan diri untuk berhijab,
yang memang merupakan perintah wajib
bagi setiap wanita muslim di dunia.
Selain itu, dalam Islam,
menunjukkan kasih sayang itu kan harus setiap hari, setiap saat. Bukan hanya
kepada yang kita sayangi, tapi juga kepada sesama manusia di bumi. Benar
begitu, kan? :)
So, buat apa kita cape-cape
ikut-ikutan buang-buang uang cuma untuk beliin coklat untuk orang yang bukan
mahram kita. Mending kita bagi-bagi jilbab untuk teman-teman akhwat kita yang
memang belum menyadari kewajibannya untuk berhijab. Lebih manfaat kan? Bisa
jadi ladang dakwah juga. Syukur alhamdulillah kalau kita bisa dapat pahala juga,
kan? :)
Dan dari namanya juga “internasional”, jadi gak cuma di Indonesia
gerakan ini dibentuk, tapi juga di luar Indonesia loh!
Ya, semua hal memang pasti ada
positif dan negatif, pro dan kontra. Tapi gak ada sama sekali negatifnya saat
kita sudah bisa mulai meng-hijab-kan diri kita, ya gak? :)
Dan terakhir, daripada ikut-ikutan
tukeran coklat, kalau mau juga mending tanggal 14 Februari itu jadi hari
tuker-tukeran tulang. LOH? Kok tulang? Gak ngerti? Liat gambar di bawah ini aja
J Hehe.
Sekian, mohon maaf untuk segala
kekurangannya. Semoga tetap ada hikmah dan manfaat yang bisa diambil dari
artikel yang masih jauh dari sempurna ini :)
Wassalamu’alaikum warahmatullah.
1 komentar:
hehehe, gaul banget gambarnya :D
alhamdulillah dengan kampanye Gerakan Menutup Aurat Internasional, smg Valentine jadi gak populer di kalangan wanita2 muslim :)
Posting Komentar