This article was made by Prof Dr Nasaruddin Umar, Vice Minister of Religion RI, and Professor of UIN Syarif Hidayatullah. This is taken from Republika. Have a read, guys!
Dalam Al-Qur'an, dikenal tidak kurang dari 14 terminologi cinta, antara lain, al-hubb, al-'isyq, al-syagraf, al-wudd, al-ta'aluq, dll. Istilah-istilah itu menggambarkan berbagai bentuk dan kualitas cinta, mulai dari cinta monyet sampai cinta Illahi (mahabbah). Semakin tinggi derajat cinta, semakin terbatas persyaratan cinta itu sehingga cinta itu tidak lagi mengenal dan bergantung pada kondisi tertentu. Mungkin karena itu cinta ini disebut dengan Unconditional Love.
Cinta Illahi (unconditional love) ialah puncak kecintaan seseorang kepada Tuhan. Begitu kuat cinta itu, maka seolah yang mencinta dan yang dicintai menjadi satu. Yang mencinta dan yang dicintai terjadi persamaan secara kualitatif sehingga antara keduanya terjalin kekraban secara aktif.
.jpg)
Lautan cinta pada diri seseorang akan mengimbas pada seluruh ruang. Jika cinta sudah terpatri dalam seluruh jaringan badan kita, vibrasinya akan menghapus segala kebencian. Sebagai manifestasinya dalam kehidupan, begitu bertemu dengan seseorang, ia tersenyum sebagai tanda ungkapan dan tanda rasa cinta.