Sabtu, 29 September 2012

Pemaknaan Sederhana Tentang Sebuah Kalimat

Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
jawab yaaa. kan wajib. hehe

Artinya apa coba kalimat diatas? Ada yang tahu? hmhmhm....
Yup. That's right. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang
Semoga selamat dan rahmat terlimpah curahkan untukmu semua.

Sungguh, betapa maha dasyatnya makna kalimat salam itu, bukan?
Terkadang atau bahkan sering kita mengatakan kita-terutama saya sendiri nih yang menulis-mengatakan kalimat-kalimat Allah yang notabene bahasa Arab tetapi tidak tahu apa artinya. Atau bukan tidak tahu sih sebenarnya, tapi lupa. Coba nih sekarang di tes, apa artinya jazakallah?

tik tok tik tok tik tok teeeeeeeeeeeeeeeeetttt. waktu habis.

Jawabannya adalah.....
Semoga Allah SWT akan membalas kalian dengan kebaikan yang banyak.
sedang wa iyyakum (jawaban dari jazakallah)= Semoga antum juga demikian
ada lagi.

afwan = bisa artinya maaf, bisa juga terima kasih kembali

Itu sih yang saya sering dengar terucap dari mulut para aktivis dakwah kampus. Yah, mudah-mudahan mereka dan kita termasuk orang-orang yang senantiasa diingatkan oleh Allah SWT untuk mengerti setiap yang terucap dari mulut. Aamiin.

Nah, itu baru prolog. Lantas, apa yang akan dibagi pada kesempatan kali ini?

Sebelumnya mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan. Semua itu karena keterbatasan penulis dalam memaknai ilmu Allah SWT. Mohon koreksinya kalau ada yang salah bahkan melenceng dari pemahaman yang ada.

Insya Allah kali ini ingin sekedar ingin berbagi mengenai makna ayat Al-Qur'an Surat As-Saf 61: ayat 2 dan 3. Silahkan kalau yang mau buka mushafnya. Nah, kan ada lagi nih istilah bahasa Arab yang sering terdengar. Mushaf sendiri mempunyai arti, ‘lembaran-lembaran’ dari akar kata bahasa Arab ‘sa-ha-fa’). Oke sekarang ingat lagi, kan, y?!

artinya:

ayat 2--> Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?

ayat 3--> (Itu) sangatlah dibenci disisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan

Glek. Diri ini terperanjat tatkala membaca arti kedua ayat tersebut dan bertanyalah hati nurani 'jangan-jangan pernah diri ini seperti yang tergambarkan dalam ayat tersebut'. Kita memberi nasihat, masukan dan lain sebagainya kepada orang lain, tetapi kita sendiri tidak melakukan apa yang pernah kita katakan itu. Kuncinya sih satu kalau kata Aa Gym, taubat. Beristighfar memohon ampun kepada Allah SWT dan berdoa mohon dikuatkan iman kita agar jauh dari maksiat dan perbuatan yang Allah tidak suka. Jadi teringat satu kalimat dari Aa gym mengenai hal ini.


'Gampang aja. Kalau Allah suka lakukan. Kalau Allah tidak suka tinggalkan'.
Allah suka LAKUKAN. Allah tidak suka, TINGGALKAN!
Allah suka LAKUKAN. Allah tidak suka, TINGGALKAN!
Allah suka LAKUKAN. Allah tidak suka, TINGGALKAN!
Ini juga bisa menjadi bahan perenungan untuk para pementor yang di setiap minggunya bertemu dengan adik-adik mentornya untuk memberikan materi dan silaturahim.

Ada satu kisah dari tokoh India yang sangat berpengaruh bahkan di dunia. Namanya Indira Gandhi. Beliau merupakan perdana menteri perempuan India pertama sepanjang sejarah di India. Selengkapnya tentang beliau ada disini http://en.wikipedia.org/wiki/Indira_Gandhi

Suatu hari Indira Gandhi didatangi oleh seorang ibu dan anaknya. Ibu tersebut mengadu kepada Gandhi tentang anaknya yang menderita suatu penyakit yang disebabkan oleh konsumsi garam terlalu banyak. Ibu ini ingin Gandhi menyembuhkan anaknya. Tahukah kalian apa yang Indira Gandhi katakan?

Beliau berkata "Pulanglah! Kembali lagi kesini 7 hari dari sekarang."

Si ibu mengerutkan keningnya. Dia kecewa karena anaknya tidak langsung disembuhkan oleh Gandhi. Tetapi apa daya. Si ibu dan anaknya pulang kembali.

7 hari kemudian, Si ibu dan anaknya yang terlalu banyak makan garam tersebut kembali mendatangi Gandhi, sesuai dengan permintaan Gandhi minggu lalu.

Si ibu berkata " Aku memenuhi permintaanmu untuk datang kembali kesini. Sekarang tolong sembuhkan anakku."

Gandhi menjawab " Baiklah."

Tebak kembali, apa yang Gandhi lakukan kepada anak tersebut?

Beliau hanya mendekati anak tersebut, mengusap kepalanya dan berkata " Nak, jangan makan garam lagi, ya!". Selesai.

Si Ibu tertegun sejenak dan berkata"Hanya itu yang bisa kau lakukan, Gandhi? Kalau hanya seperti itu, aku juga bisa. Aku pikir kau akan memberikan obat atau semacamnya. Ya sudah. Kalau begitu kami pulang saja. Terima kasih hanya menasihati anakku."

Dengan wajah penuh kecewa dan kesal, mereka berdua pulang.

Beberapa hari kemudian, si Ibu kembali mendatangi Gandhi. Ternyata nasihat Gandhi pada anaknya sangat manjur. Terbukti, sejak Gandhi menasihati anak Ibu tersebut, anaknya berhenti makan garam. Si ibu heran dan bertanya apa gerangan yang bisa membuat kalimat nasihat Gandhi begitu manjur.

Gandhi mengatakan bahwa ketika si Ibu dan anaknya datang menemuinya, dia masih makan garam. Selama 7 hari sejak saat itu, Gandhi tidak makan garam sama sekali. Ketika ibu dan anak itu kembali, hanya dengan menasihati saja itu sudah bisa membuat pesan Gandhi terpatri dalam jiwa anak tersebut.

Subhanallah. Maha Suci Allah SWT.

Seorang tokoh non muslim seperti Indira Gandhi saja menerapkan makna salah satu surat dalam Al-Qur'an tersebut. Bagaimana dengan kita yang telah yakin dengan Islam, Al-Qur'an dan Allah SWT tentunya?

Sudahkan kita melakukan apa yang kita katakan?
Sudahkan kita menerapkan makna dalam Al-Qur'an?
Sudahkan kita bangga akan agama paling sempurna ini?

Insya Allah, yah. Ayo, ah kita terus berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT. Banyak berdo'a agar setiap tutur kata yang terucap disukai Allah SWT dan rendah hatilah dalam melakukan segala kebaikan. Syetan pasti akan selalu ada di samping kita, tapi Allah, lebih dekat dari urat nadi leher kita, bukan?

Kesimpulannya adalah ayo lakukanlah apa yang kita katakan. Ingatlah Allah SWT dengan beristighfar dan mintalah kepadaNya agar iman kita dikuatkan dalam menjalani hari di dunia ini demi bekal di akhirat nanti.

Sekian. Terima kasih kepada semua yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membaca segores kalimat-kalimat yang insya Allah bisa menjadi pengingat dalam beraktivitas sehari-hari ini. Semoga Allah merahmati kita semua. Aamiin. Wujudkanlah Ya Allah

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Fighting Fighting Fighting 
Sesuaikan perkataan dan perbuatan! Mari...


Sumber:
http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/15/hukum-menyentuh-al-qur%E2%80%99an-mushaf-dan-al-qur%E2%80%99an-digital-di-hp-dan-tab/http://en.wikipedia.org/wiki/Indira_Gandhi

2 komentar:

Nanda mengatakan...

subhanallah! hanya dengan melakukan apa yang kita katakan, hasilnya bisa membuat orang lain mudah melakukan yang kita minta! Ingin rasanya jadi orang yang seperti itu :)

Satu pertanyaan nih, kalo kita melakukan apa yang kita katakan, kan orang lain bisa dengan mudah mengerjakan yg kita "suruh" istilahnya. Nah, sekarang dibalik, kalo ada org susah mengerjakan yang orang lain suruh, apa itu berarti org yg nyuruh itu belum melaksanakan yg dia katakan?

Unknown mengatakan...

wah, maaf nanda, baru di balas nih. terima kasih atas komentarnya.

Mau menjawab pertanyaannya. Bisa jadi seperti itu. Hal sederhananya bisa kita amati dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya seorang ayah menasihati anaknya untuk menjauhi rokok tetapi ayahnya sendiri tetap merokok. Anak akan meneladani apa yang ayahnya lakukan.
Mudah-mudahan bisa menjawab :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...