Senin, 11 Maret 2013

MUDA KAYA RAYA, MATI MASUK SURGA

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Sebelum membaca artikel ini, mari kita mengucapkan basmallah dengan sungguh-sungguh agar dimudahkan dalam memahami dan juga mengamalkannya.
         
Bismillahirrahmaanirrahiim
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

Siapa juga sih yang tidak mau seperti judul itu? Muda kaya raya, mati masuk surge. Pernahkah antum semua berkhayal menjadi orang yang kaya raya? Punya uang banyak, dan segala kebutuhan dapat terpenuhi? Tapi kemudian antum sadar dan merasa hal itu tidak mungkin karena ‘ah, saya mah terlahir dari keluarga sederhana, biasa saja’, atau’ boro-boro punya uang banyak, bisnis saja belum pernah’, atau mungkin juga ‘saya ngga punya bakat berbisnis’, dan ‘Jadi orang kaya tuh dekat ke neraka’. Ada juga orang-orang yang beranggapan ‘Lebih baik miskin tapi bahagia’. Eits, siapa bilang? Yang lebih baik adalah KAYA dan BAHAGIA. Sepakat?
Ibnu Abid duni menjelaskan bahwa ada 3 alasan mengapa kita diperintahkan menjadi kaya dalam Islam.
1.      Harta itu tulang punggung kehidupan.
2.      Peredaran kekayaan itu adalah indicator kesalehan atau keburukan masyarakat. Rasulullah Saw mengatakan: “Sebaik-baik harta itu adalah uang yang beredar diantara orang-orang shaleh”.
3.      Terlalu banyak perintah syariah yang hanya bisa dilaksanakan dengan harta yang cukup. Dari5 rukun Islam, terdapat zakat dan haji yang memerlukan uang.
Ibn Umar ra berkata, bersabda Rasulullah Saw:
“Tiada boleh seseorang iri hati terhadap orang lain, kecuali dalam dua hal; seorang yang diberi pengertian Quran, maka ia mempergunakannya sebagai pedoman amalnya siang malam, dan seorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta, maka ia membelanjakannya siang dan malam untuk segala amal kebaikan.”(HR Bukhari-Muslim). Itulah alas an-alasan kita sebagai muslim harus kaya.
Kalau kita berkaca dari sirah, ternyata Rasulullah Saw adalah potret muslim yang kaya. Beliau telah magang dalam bisnis untuk mencari penghasilan pada usia 8 tahun. Umur 12 tahun beliau sudah pulang pergi ke luar negeri ikut dalam bisnis keluarga. Umur 15-19 tahun ikut berperang sehingga punya pengalaman militer. Umur 20 tahun Muhammad muda sudah jadi pengusaha, dan inverstornya adalah Khadijah. Waktu umur 25 tahun ia menikahi inverstornya dengan mahar 20 ekor unta. Kira-kira 1 ekor unta adalah seharga Rp 13 juta, sehingga total maharnya adalah Rp 260 juta. itu baru maharnya saja. Belum lagi ada harta simpanan.
Nah, terkait dengan kaya harta nih, pernahkan antum semua mendengar kata Dinar? Dinar berbeda dengan dinar. Huruf d pada kata dinar yang pertama ditulis kapital sedangkan yang kedua tidak. Hal ini mengindikasikan dinar adalah alat tukar resmi negara-negara timur tengah seperti Iran dan Irak yang berwujud uang kertas sedangkan Dinar adalah koin emas 22 karat dengan berat 4,25 g. Dinar dan Dirham telah digunakan sejak zaman Rasul, dibuat resmi dan ditetapkan standarnya sebagai mata uang yang syah dalam kekhalifahan Umar bin Khattab ra, dan digunakan semakin luas oleh khalifah-khalifah setelahnya. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh PT Antam, Tbk.
Dinar memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan uang kertas yang dipakai saat ini. Kita semua tahu bahwa setiap tahun terjadi inflasi (penurunan nilai mata uang) rata-rata 10% per tahun sedangkan bunga bank pertahun rata-rata 5%, artinya kalau kita menabung di bank setiap tahun sebenarnya daya beli kita turun 5% sekalipun nominalnya naik 5%. Berarti kita rugi karena daya beli uang kita merosot setiap tahun kalau ditabung dalam bentuk uang.
Sekarang kita bandingkan jika kita menabung dengan emas (Dinar). Setiap tahun emas naik rata-rata 25%, jadi kalau misalnya kita memiliki uang Rp 1.500.000, lalu kita belikan 1 Dinar emas senilai Rp 1.500.000 maka besar kemungkinan tahun depan harga 1 Dinar emas akan bernilai minimal Rp 1.800.000 dan punya daya beli yang sama atau bahkan lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Biaya membuat selembar kertas uang dollar amerika USD adalah 4 sen. Lalu otoritas akan menstempel nnilanya di lembaran, bisa US$ 1, US$ 10, dan US$ 100. Tetapsaja biaya membuatnya 4 sen dollar.
Kali ini Dinar antum. Potong Dinar menjadi dua. Serahkan satu potongan Dinar ke siapapun yang antum kenal. Jika mereka sangat awam dan tak mengerti apa itu Dinar, katakana: “Ini emas 22 karat, dengan berat kira-kira 2,1 g, setengah dari 4,35 g”, setelah itu bisa dipastikan antum akan menerima banyak ucapan terima kasih.
Untuk emas, kita tidak perlu lahirkan undang-undang untuk membuatnya berharga dan disepakati bersama. Emas dan perak telah diatur oleh Sang Maha Pengatur tetap langka dan berharga.
Bagi yang belum menikah atau pasangan muda, nih, dengan Dinar kita bisa merencanakan pelaksanaan tonggak-tonggak penting peristiwa dari jauh hari. Salah satunya untuk biaya pernikahan, dana untuk melahirkan juga membeli rumah. Misalkan 4 tahun mendatang antum berencana untuk menikah dan diperlukan dana sekitar Rp 50 juta = 33 keping Dinar (pada akhir tahun 2010). Baik dengan mencicil satu demi satu keping Dinar maupun dialihkan langsung (jika dana telah siap), pada saat tahun ke-4 dengan kenaikan Dinar sebesar 25% per tahun, 33 keping Dinar akan sama dengan Rp 120.000.000. ini mengalahkan inflasi maksimal 10% per tahun akan menyebbakan biaya pernikahan naik dari Rp 50 juta menjadi Rp 73 juta pada periode yang sama. Dahsyat sekali, bukan? Yok, mau menikah, rencanakan anggaran dananya dari sekarang dengan Dinar ini. Untuk akhwatnya mungkin bisa mensyaratkan maharnya dengan beberapa keeping Dinar saat menikah nanti. Hehehe...
Sembari menunggu datangnya waktu suatu saat nanti Dinar menjadi alat tukar (medium of change), maka sekarang yang bisa kita lakukan adalah menjadikan Dinar sebagai unit of account dan store of value. In shaa Allah. Aamiin.
-Artikel ini dikutip dari buku karya Endy J. Kurniawan berjudul Think Dinar! Dengan dilakukan berbagai tambahan. Untuk lebih jelas dan terperinci, silahkan antum bisa membaca bukunya langsung.-
 


1 komentar:

anonim mengatakan...

http://muda.kompasiana.com/2013/03/26/kayalah-dan-masuklah-surga-semudah-itukah-546083.html

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...